Senin, 30 November 2015

Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mengajarkan materi pelajaran TIK

Monday, June 27th, 2011 - Pendidikan

Metodologi Pembelajaran : Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mengajarkan materi pelajaran TIK 

Pendidikan sekolah yang dilaksanakan secara berjenjang dan terencana, dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 (2003: 7) bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu:

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan proses pembelajaran di sekolah menengah pertama, setiap guru dituntut melakukan inovasi pembelajaran, seperti dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat sebagai upaya meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, seperti dalam pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Materi pelajaran TIK banyak menuntut pendemonstrasian materi tentang berbagai macam program, baik program pengolah kata maupun pengolah angka  sehingga menuntut keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini berarti bahwa dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa, aspek pendekatan pembelajaran sangat penting diperhatikan oleh guru, sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2002: 152) bahwa “tinggi rendahnya kadar kegiatan belajar banyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan guru”. Sementara Hamdat (2003: 33) mengemukakan bahwa:

Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, dan kelas menjadi hidup, metode penyajian yang selalu sama akan membosankan siswa.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan materi pelajaran TIK  adalah pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran kerjasama dalam kelompok. Menurut Nasution (2004: 146)  bahwa “pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran gotong royong atau kerjasama dalam kelas”. Pendekatan pembelajaran kerjasama dimaksudkan agar proses pembelajaran berlangsung optimal melalui peran aktif siswa dalam bentuk kerjasama. Lebih lanjut Nasution (2004: 146) menyatakan bahwa “pelajaran di sekolah harus sesuai dengan keadaan masyarakat, dan sifat gotong royong hendaklah dijadikan suatu prinsip yang mewarnai praktek pembelajaran untuk siswa”.

Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif dilakukan dengan harapan agar siswa lebih belajar, seperti aktif bekerjasamadalam praktek dengan teman-temannya, dan aktif  melakukan tanya jawab dengan kelompok lain. Jadi, pendekatan pembelajaran kooperatif dipandang relevan agar siswa dapat belajar bersama dalam menyelesaikan soal-soal latihan atau praktikum suatu materi  dalam pelajaran TIK. 

Belajar kelompok tentu akan lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan belajar TIK siswa jika didukung oleh keinginan yang kuat dari masing-masing anggota kelompok untuk belajar. Jika dalam kelompok ada salah seorang anggota kelompok yang suka bercerita, bergosip, membuat kegaduhan, hal itu justru dapat membuat suasana kelompok tidak kondusif untuk belajar bersama sehingga tujuan utama dari belajar kelompok sulit tercapai. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dari setiap anggota kelompok untuk memiliki keinginan belajar bersama dalam suasana kelompok yang ditindak lanjuti dengan sikap yang baik dalam belajar bersama dalam suasana kelompok.

Salah satu tipe pembelajaran dalam pendekatan pembelajaran kooperatif adalah Student Teams-Achievement Division (STAD). Tipe ini dianggap jenis pembelajaran kooperatif yang paling sederhana sehingga mudah diterapkan di sekolah, seperti dalam pembelajaran TIK, karena siswa hanya dibagi atas 4 – 5 orang dalam suatu kelompok kemudian bekerjasama dalam mempraktekkan praktikum yang diberikan sesama anggota kelompok mengenai bahan ajar, hasilnya dinilai sebagai bentuk penilaian hasil belajar siswa.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dipandang cukup ideal digunakan dalam meningkatkan hasil belajar TIK siswa di sekolah menengah pertama. Akan tetapi kenyataannya, pendekatan ini masih kurang maksimal digunakan oleh guru saat mengajar. Demikian halnya di SMP Negeri 2 Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Berdasarkan survei awal di sekolah tersebut, diperoleh informasi dari guru-guru bahwa pendekatan kooperatif jarang digunakan, guru lebih sering menggunakan pendekatan klasikal. Bahkan jika digunakan, kadang-kadang siswa lebih suka bercerita dan bermain, selain itu terlihat sebaran nilai antara 5.0 – 6.0, sehingga hakikat penggunaannya kurang mencapai sasaran, yaitu dalam meningkatkan kemampuan belajar murid melalui kerjasama dalam kelompok.

Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mengajarkan materi pelajaran TIKseharusnya intensif diterapkan guru diiringi dengan kemampuan dalam mengelola kelas. Hal ini sangat penting agar siswa dapat belajar bersama dalam suasana kelompok sehingga lebih aktif dalam belajar, dan pengelolaan kelas harus diperhatikan agar suasana kelas tetap kondusif selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD dalam meningaktkan hasil belajar TIK siswa.


Read more: http://www.artikelbagus.com/2011/06/penggunaan-pendekatan-pembelajaran-kooperatif-tipe-stad-dalam-mengajarkan-materi-pelajaran-tik.html#ixzz3syPCUci9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar